Dimsum: Lezatnya Cita Rasa Klasik dari Negeri Tiongkok
Asal-Usul Dimsum
Dimsum berasal dari Tiongkok, tepatnya dari wilayah Kanton (Guangdong). Kata dimsum sendiri berarti menyentuh hati, menggambarkan hidangan kecil yang dibuat dengan penuh kehangatan dan perhatian. Tradisi menikmati dimsum biasanya dilakukan saat minum teh pagi atau siang hari, dikenal juga sebagai yum cha.
Ragam Jenis Dimsum
Dimsum bukan hanya satu jenis makanan, melainkan ratusan variasi kecil yang dikukus, digoreng, atau dipanggang. Beberapa yang paling populer di Indonesia antara lain:
Siomay (Siu Mai): Campuran daging ayam atau udang yang dibungkus kulit tipis, dikukus hingga lembut.
Hakau: Dimsum udang dengan kulit transparan yang kenyal dan lembut.
Lumpia Goreng: Dimsum versi goreng dengan isian daging cincang dan sayuran renyah.
Ceker Ayam: Olahan kaki ayam berbumbu manis pedas yang lembut hingga ke tulang.
Proses Pembuatan
Rahasia kelezatan dimsum ada pada keseimbangan antara bahan segar, bumbu lembut, dan teknik pengolahan. Biasanya dimsum dikukus dengan bambu agar aromanya tetap alami. Kelembutan kulit dan isian yang juicy menjadi ciri khas yang disukai banyak orang.
Dimsum di Indonesia
Kini, dimsum sudah menjadi makanan favorit di berbagai kalangan. Tidak hanya tersedia di restoran oriental, tapi juga banyak dijual di kafe modern hingga gerobak kaki lima. Inovasi rasa pun bermunculan — mulai dari dimsum keju, dimsum mozzarella, hingga dimsum pedas khas Indonesia.
Penutup
Dimsum bukan sekadar makanan, tetapi juga pengalaman menikmati budaya dan tradisi. Setiap gigitan kecilnya membawa rasa hangat, lembut, dan menggugah selera. Tak heran jika dimsum menjadi salah satu kuliner yang tak lekang oleh waktu.
